TÜV Rheinland Blog - Insights from Asia and Africa

Benarkah Penyuapan Adalah Budaya?

Posted by TUV Rheinland on Dec 27, 2021 10:00:00 AM
TUV Rheinland

ID21_A00 - Is Bribery Really a CultureMenurut ISO 37001:2016 penyuapan adalah menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (berupa keuangan atau non-keuangan), langsung atau tidak langsung, terlepas dari lokasi, merupakan pelanggaran peraturan perundang-undangan, sebagai bujukan atau hadiah untuk orang yang bertindak atau menahan diri dari bertindak terkait kinerja dari tugas orang tersebut.

Penyuapan adalah bagian dari korupsi yang paling sering dilakukan, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya. Penyuapan hanya dapat terjadi jika ada dua pihak yang terlibat, terlepas apakah janji atau penawarannya telah diterima atau belum, selama pihak yang terlibat telah bertindak atau menahan diri dari bertindak karena janji tersebut, maka penyuapan dianggap telah terjadi.

Seperti tindak kecurangan (fraud) pada umumnya, penyuapan dilatarbelakangi 4 faktor:

  1. Tekanan (Pressure), merupakan kebutuhan atau dorongan untuk melakukan penyuapan baik berupa tekanan keuangan (misalnya: target keuangan yang harus dipenuhi, ketidakmapanan ekonomi) maupun tekanan non-keuangan (misalnya: gaya hidup, peer pressure).
  2. Kesempatan (Opportunity), merupakan situasi yang memberikan peluang terjadinya penyuapan. Umumnya terjadi karena lemahnya pengawasan internal di dalam organisasi.
  3. Rasionalisasi (Rationalization), merupakan sikap pemakluman terhadap perilaku kecurangan yang dilakukan, menjadi sebuah nilai etis yang diterima dengan alasan karena dilakukan untuk tujuan yang lebih baik atau lebih penting (misalnya: penyuapan yang dilakukan seorang pengendara mobil kepada petugas lalu-lintas agar tidak ditilang ketika melebihi batas kecepatan dengan alasan terlambat menjemput anak di sekolah).
  4. Kemampuan (Capability), merupakan karakter seseorang yang berpotensi memperbesar dorongan untuk melakukan penyuapan (misalnya: memiliki kewenangan yang cukup penting, memiliki pemahaman yang cukup besar untuk mengekspolitasi kelemahan pengawasan internal organisasi).

 

Salah satu kasus penyuapan paling awal pernah terjadi dalam sejarah korupsi yaitu pada tahun 1758 di Amerika Serikat ketika kampanye George Washington untuk Virginia House of Burgesses menghabiskan 39 Pounds (sekitar $8,000 saat ini) untuk mentraktir alkohol pemilihnya pada hari pemilihan dan ini dianggap sebagai hal yang biasa (http://www.museumofpoliticalcorruption.org/history-of-corruption.html). Budaya adalah suatu hal yang disepakati bersama oleh masyarakat. Jika kita melihat kasus pada 1758 tersebut, benarkah jika dikatakan bahwa penyuapan adalah budaya?

Penyuapan menjadi salah satu penyebab sulitnya menyelesaikan masalah ketimpangan sosial di masyarakat. Penyuapan memungkinkan seseorang dengan kewenangan dan kemampuan lebih besar dapat memperoleh keuntungan keuangan maupun non-keuangan (misalnya: hadiah berupa barang dan hiburan, prioritas dan akses layanan publik yang lebih baik, kekebalan hukum) dari pihak yang disuap. Bahkan penyuapan dapat merampas kesempatan seseorang untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya. Menimbang besarnya dampak kerusakan yang disebabkan oleh praktik penyuapan, seharusnya setiap orang menggunakan nilai moral sebagai benteng untuk melindungi diri dari agar tidak terlibat dalam penyuapan.

Nilai moral harus menegaskan bahwa penyuapan adalah hal yang salah karena merugikan orang lain dan penyuapan merupakan tindak kriminal dengan ancaman pidana bagi pelakunya. Peran orang tua, pendidik dan pemuka agama diperlukan untuk menumbuhkan kebencian terhadap praktik penyuapan sejak dini. Jika pemahaman nilai moral yang benar telah tertanam dengan kuat, maka setiap orang akan bekerja dengan baik sesuai kompas moralnya dan di manapun bertugas ia akan menghindari penyuapan. Pemberantasan praktik penyuapan membutuhkan kehadiran pemerintah sebagai regulator dan pengawas. Pemerintah harus mengambil langkah signifikan untuk memerangi penyuapan, termasuk perlindungan terhadap saksi dan pelapor kasus penyuapan. Dengan kerjasama yang baik semua pihak kita berharap dapat menjawab, “Salah, penyuapan bukan budaya.” untuk pertanyaan di atas.

 

Penulis: Riska Melanie (Professional Trainer TÜV Rheinland Indonesia)
Pelajari pentingnya ISO 37001 di lingkungan pekerjaan Anda. Hubungi kami disini.

 


Is Bribery Really a Culture?

According to ISO 37001:2016 bribery is offering, promising, giving, receiving or soliciting an undue advantage of any value (in the form of financial or non-financial), directly or indirectly, regardless of location, is a violation of laws and regulations, as an inducement or a reward for a person who acts or refrains from acting in relation to the performance of that person's duties.

Bribery is a part of corruption that is most often carried out, aiming to gain personal or group gain. Bribery can only occur if there are two parties involved, regardless of whether the promise or offer has been accepted or not, as long as the parties involved have acted or refrained from acting because of the promise, then the bribery is deemed to have occurred.

As with fraud in general, bribery is motivated by 4 factors:

  1. Pressure, is the need or encouragement to take bribes, either in the form of financial pressure (eg: financial targets that must be met, economic insecurity) or non-financial pressure (eg: lifestyle, peer pressure).

  2. Opportunity, is a situation that provides an opportunity for bribery. Generally occurs due to weak internal control within the organization.

  3. Rationalization, is an attitude of acknowledging fraudulent behavior that is committed, becoming an ethical value that is accepted on the grounds that it is done for a better or more important purpose (for example: bribery by a car driver to traffic officers so as not to fined for exceeding the speed limit on the grounds of being late to pick up the child at school).

  4. Capability, is the character of a person who has the potential to increase the urge to bribe (for example: having an important authority, having a large enough understanding to exploit the weakness of the organization's internal control).

 

One of the earliest cases of bribery ever occurred in the history of corruption was in 1758 in the United States when George Washington's campaign for the Virginia House of Burgesses spent 39 Pounds (about $8,000 today) to treat voters to alcohol on election day and this is considered a matter of course. (http://www.museumofpoliticalcorruption.org/history-of-corruption.html ). Culture is something that is mutually agreed upon by the community. If we look at the case in 1758, is it true to say that bribery is a culture?

Bribery is one of the causes of the difficulty of solving the problem of social inequality in society. Bribery allows a person with greater authority and ability to obtain financial and non-financial benefits (eg gifts in the form of goods and entertainment, better priority and access to public services, immunity from law) from the bribed party. Even bribery can deprive a person of the opportunity to get what is rightfully his. Considering the magnitude of the damage caused by the practice of bribery, everyone should use moral values ​​as a bulwark to protect themselves from being involved in bribery.

Moral values ​​must emphasize that bribery is wrong because it harms other people and bribery is a criminal act with a criminal threat for the perpetrator. The role of parents, educators and religious leaders is needed to foster hatred against the practice of bribery from an early age. If the right understanding of moral values ​​has been firmly planted, then everyone will work well according to his moral compass and wherever he is on duty he will avoid bribery. The eradication of bribery practices requires the presence of the government as a regulator and supervisor. The government should take significant steps to combat bribery, including the protection of witnesses and whistleblowers of bribery cases. With good cooperation from all parties, we hope to be able to answer, "Wrong, bribery is not culture." for the question above.

 

Author: Riska Melanie (Professional Trainer TÜV Rheinland Indonesia)
Learn the importance of ISO 37001 in your work environment. Contact us here.